Perkuat Gerakan IMM FAI UMY Adakan Up Grading dan Rakor Isu Strategis; Liberalisasi Kampus

Januari 10, 2023, oleh: superadmin

25 Desember 2022 Pimpinan Komisariat IMM FAI menyelenggarakan kegiatan Up Grading dan dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi terkait isu strategis. Acara ini mengangkat tema “Reaktualisasi Budaya Organisasi untuk Meningkatkan Paradigma Gerakan” yang diselenggarakan di Masjid Aqwamu Qila, Jalan Monumen Perjuangan TNI AD.

“Acara ini juga bertujuan untuk penguatan pemahaman terkait gerakan sosial profetik sebagai wacana PK IMM FAI UMY dan juga koordinasi terkait isu strategis sebagai fokus gerakan kita kedepan.” Ucap Muhammad Kamal Faza selaku Kepala Bidang Organisasi dalam sambutannya.

Ketua Umum PK IMM FAI periode 2022-2023, Ramadhanur Putra menyampaikan bahwa, IMM saat ini sedang menghadapi tiga permasalahan pokok, yakni disfungsi struktur, disfungsi nilai dan disfungsi relasi. Rama – sapaan akrab Ketum – juga menyampaikan bahwa dengan memahami budaya organisasi yang dipadu dengan pemahaman kokoh atas wacana dan isu strategis yang hendak dientaskan akan meminimalisir permasalahan-permasalahan diatas.

Dalam sesi Up Grading, terdapat dua materi yang disampaikan. Pertama, “Budaya Organisasi dan Etos Pimpinan,” yang dibawakan oleh Hizba Muhammad Abror, S.Pd selaku Ketua Umum IMM FAI UMY 2020-2021, dan kedua, “Gerakan Sosisal Profetik sebagai Wacana PK IMM FAI UMY,” yang dipaparkan oleh Muhammad Hafizh Renaldi selaku Ketua Umum 2021-2022.

Adapun pada sesi Rapat Koordinasi Isu Strategis, Rama memaparkan isu yang di angkat pada periode 2022-2023. Isu strategis yang diangkat oleh PK IMM FAI UMY ialah, “Liberalisasi Kampus.” Isu strategis ini bertolak dari tiga permasalahan; Pertama, Kapitalisasi Pendidikan, yaitu terkait persoalan pendidikan yang kehilangan esensinya. Dewasa ini, orientasi pendidikan telah bergeser kepada kapitalisasi pendidikan. Upaya liberalisasi perdagangan sektor pendidikan memberi peluang bagi pemodal untuk mengeruk untung sebanyak-banyaknya melalui pendidikan di kampus;

Kedua, Amoralitas Mahasiswa. Liberalisasi Kampus membuka ruang sebebas-bebasnya bagi mahasiswa untuk mencari jati dirinya. Hal itu semakin dipercepat dengan keterbukaan akses bagi mahasiswa untuk dapat mengenal budaya asing. Hal inilah yang menggerus karakter para akademisi dari nilai luhurnya dan bahkan sikap radikalisme beragama banyak muncul dari mereka mahasiswa;

Terakhir, Seks dan Ketimpangan Gender, yaitu perihal maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual di kampus. Salah satu penyebabnya adalah fenomena ketimpangan gender, baik akibat adanya relasi kuasa atau minimnya pemahaman mahasiswa terkait kesetaraan gender itu sendiri.