Kelas Perdana Jurnalistik Hadirkan LPPM Nuansa

Oktober 12, 2017, oleh: superadmin


Divisi Jurnalistik menyelenggarakan Kelas Perdana Jurnalistik bertemakan “Sejarah Jurnalistik dan Pergerakkan Pers Mahasiswa UMY, Prinsip dan Hakikat Jurnalistik dan Memahami Kewartawanan”. Kelas ini diadakan di Gedung H.107 pada hari Rabu (11/10) pukul 10.00 WIB untuk Mahahasiswa UMY pada umumnya, dan Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) terutama yang mengikuti Islamic Communication and Community (ICC) Jurnalistik pada khususnya. Kelas ini menghadirkan pemateri dari Lembaga Penerbitan dan Pers Mahasiswa (LPPM) Nuansa.
“Luar biasa kelas jurnalistik ini karena apa? Kedepannya bisa membantu kinerja teman-teman dari divisi jurnalistik dan juga bisa  membantu teman-teman kita, adik kelas kita untuk kuliah  karena ada mata kuliah yang mengenai tentang  jurnalistik. Disitu  kita dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah kita dapat di dalam mata kuliah jurnalistik tersebut ataupun ilmu-ilmu yang kita dapat di kelas jurnalistik tersebut bisa kita aplikasikan di kuliah kita. ” ungkap Haikal Makmun selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan KPI.

“Perasaan saya setelah mengikuti kelas jurnalistik ini ya tentunya sangat senang sekali karena ini salah satu kegiatan yang bernilai positif dan banyak juga ilmu-ilmu yang bisa saya dapat dari kelas yang barusan saya tadi ikuti salah satunya saya jadi tahu apa itu jurnalistik, apa itu jurnalistik sendiri, dan seperti apa etika-etika jurnalistik dan bagaimana jurnalistik lebih dalamnya,” ucap Gigih Imanadi Darma selaku peserta kelas jurnalistik.
Peserta tersebut juga menyarankan kelas jurnalistik, kegiatannya bisa lebih diseringkan. Seminggu tidak hanya sekali saja, agar banyak ilmu yang di dapat.Kelas Perdana ini membahas tentang jurnalistik, sejarah jurnalistik, prinsip etika profesi jurnalistik, hingga ruang lingkup jurnalistik, selebihnya adalah sharing. Pemateri memaparkan, jika saat mewawancarai narasumber dan setelah beritanya di-publish ternyata narasumber tidak terima dengan berita tersebut karena dia tidak merasa berkata demikian. Maka kita sebagai narasumber, wajib menjelaskan bahwa kita ada kode etik jurnalistik dan ada bukti bahwa narasumber berkata demikian. Karena kita tidak mungkin untuk menarik ulang berita tersebut.
Gustin, selaku Ketua Divisi Jurnalistik mengatakan, “Kelas Jurnalistik ini merupakan suatu keharusan yang harus diadakan. Karena pada dasarnya kita sebagai devisi jurnalistik memfasilitasi teman-teman ICC Jurnalistik untuk mengetahui seluk-beluk jurnalistik dari awal. Tujuannya adalah agar teman-teman ICC Jurnalistik paham apa itu jurnalistik sedini mungkin, karena nantinya di perkuliahan mereka akan ada mata kuliah jurnalistik. Selain itu juga menjadi dasar teman-teman ICC Jurnalistik untuk meliput kegiatan nantinya.”
“Harapan ke depannya jangan mundur, kelas jurnalistik semakin lancar, semakin maju, dan diharapkan bisa menghasilkan output baik bagi divisi jurnalistik ataupun bagi teman-teman yang mengikuti kelas jurnalistik ini, tetap semangat dalam mengikuti kelas jurnalistik ini, dan mendatangkan pemateri yang ahli di bidangnya,” ungkap Ketua bergigi gingsul tersebut. (Tim Jurnalistik).