Kampung Pemulung, BEM FAI UMY Hadirkan Spirit Al-Mau’n

Desember 30, 2020, oleh: superadmin

 

 

 

 

 

 

Yogyakarta- Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam (BEM FAI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan aksi kepedulian sosial untuk kesekian kalinya. Dalam rangka melanjutkan titah perjuangan Kiai Dahlan dalam mentadaburi surat Al-Ma’un, mahasiswa yang tergabung dalam kepengurusan BEM FAI berkontribusi ikut andil dalam mensukseskan rangkaian acara bakti sosial. Kegiatan ini dilangsungkan di  Kampung Pemulung Caturtunggal, Depok, Sleman pada kamis, (19/12/2020).

Kegiatan tersebut diusung dengan tema “Dari hati kita berbagi” menjadi dorongan BEM FAI untuk meringankan beban masyarakat dan meningkatkan kualitas SDM di kampung tersebut tersebut di desa Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta dengan mentaati protokol kesehatan. Sebagian besar masyarakat disana berprofesi sebagai pemulung, jika dilihat dari segi finansial bole dibilang masyarakat di kampung tersebut termasuk dalam kategori orang yang membutuhkan. Dengan begitu, upaya yang dilakukan teman-teman BEM FAI UMY sebagai wujud internalisasi bahwa ajaran Kiai Dahlan memiliki penekanan pada aspek sosial.

Bakti sosial ini diwujudkan dalam bentuk pembagian sembako dan penyuluhan kesehatan di masa pandemi yang diisi oleh team KKN COVID-19 UMY. Penghimpunan sembako ini berasal dari iuran pengurus BEM dan donasi para dermawan. Muhammad Ibnu Rahmata Gubernur BEM FAI UMY mengucapan ucapan terimakasih atas sambutan hangat warga yang menghadiri Givent, terimakasih atas respon baik dari warga untuk bisa menerima teman-teman BEM FAI UMY semoga silaturrahmi ini terjalin untuk kedepannya”

Penyerahan paket sembako secara simbolis yang diserahkan langsung oleh gubernur BEM FAI UMY kepada ketua paguyuban pemulung menandai berakhirnya rangkaian acara bakti sosial. “Saya mewakili warga di sini berterima kasih banyak kepada teman-teman mahasiswa karena telah dibantu secara ekonomi dan diberikan wawasan baru cara menghadapi virus COVID-19, semoga mendapat balasan yang setimpal dari yang kuasa”, tutup mbah Min sapaan akrabnya sebagai ketua paguyuban pemulung di kampung tersebut. (RD & RFW)