Menulis Merupakan Reflective Thinking

Maret 25, 2018, oleh: superadmin

BANTUL- Prodi Muamalat FAI UMY pada tanggal 24 Maret 2018 menyelenggarakan Workshop Penulisan Jurnal Terindeks SCOPUS. Dalam acara ini  Hilman Latief hadir sebagai pembicara, dan dimoderatori oleh Satria Utama. Tujuan acara ini adalah untuk memberikan wawasan dan bimbingan khususnya kepaada dosen Muamalat agar memiliki hasil penelitian dan publikasi yang berkualitas sehingga bisa masuk di SCOPUS.

Menurut Hilman Latief, menulis merupakan proses perenungan yang mendalam. Untuk dapat menghasilkan satu buah paragraf yang berkualitas butuh waktu sekitar 4 jam. Hal ini karena menulis membutuhkan referensi dari berbagai sumber. Menulis merupakan serangkaian reflective thinking, reflection, thinking dan writing.

Hilman Latief mengatakan, ada beberapa pertimbangan dalam menulis artikel ilmiah, yang pertama adalah audience, kita harus memahami bahwa audience kita bukan lagi mahasiswa, tetapi adalah seorang reviewer profesional, seorang profesor yang memiliki keahlian di suatu bidang. Oleh karena itu informasi di dalam artikel harus berbobot, tidak asal-asalan, tidak terlalu general, harus fokus pada suatu masalah yang penting.

Kedua, penyajian, suatu karya ilmiah harus disajikan dalam bentuk yang menarik. Sebuah artikel ilmiah yang bagus, dari awal latar belakang masalah tentu sudah menggambarkan suatu hal yang menarik untuk dibaca dan dipelajari. Ibarat suatu masakan, masakan apapun harus menggunakan penyajian yang tepat. Masakan yang sama pun akan menjadi lebih menarik ketika disajikan dengan penyajian yang berbeda.

Ketiga, rujukan, suatu rujukan untuk sebuah artikel penelitian dapat digunakan hanya sebagai rujukan yang dikutip saja, atau dapat juga digunakan sebagai rujukan yang selanjutnya didiskusikan lebih lanjut. Rujukan yang didiskusikan akan menghasilkan kritik, saran, dan pendapat dari sudut pandang yang lain.

Dalam sebuah artikel ilmiah, selain describing juga diperlukan analyzing. Describing merupakan proses menggambarkan dan menceritakan suatu peristiwa, fenomena, masalah atau suatu kasus tertentu. Sedangkan analyzing mencakup adanya kritik dan refleksi dari penulis terkait masalah yang diangkat dalam artikel ilmiah.

Salah satu kelemahan orang Indonesia dalam menulis artikel ilmiah adalah tidak adanya penegasan/ claim atas apa yang ditemukan dalam penelitian. Sering bertele-tele dalam mengungkapkan permasalahan dan tidak to the point.  Claim / argumen dapat dimunculkan dalam pendahuluan. Contoh kalimat yang menyatakan sebuah claim adalah “Temuan saya/ argumen saya dari penelitian ini adalah……” Satu hal yang penting dari sebuah artikel penelitian adalah bagaimana kontribusi hasil penelitian terhadap literatur ilmiah. Semakin penting isu/ masalah yang dibahas maka semakin besar kontribusi yang diberikan. (My/OM)