How To Be A Young Succesful Entrepreneurs

Maret 22, 2018, oleh: superadmin


BANTUL– Pada tanggal 21 Maret 2018, bertempat di  Amphiteater Gedung KH Ibrahim lantai 5 (E6)  telah terselenggara sebuah event yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi & Perbankan Islam (HIMEPI), yakni Seminar Kewirausahaan dengan tema “How To Be A Young Succesful Entrepreneurs” , audiensnya merupakan mahasiswa Ekonomi Perbankan Islam khususnya angkatan 2016 dan terbuka untuk umum, jumlah peserta yang datang sebanyak 200 orang.
Pada seminar ini, Aqidah Asri Suarsi, S.E.I., M.E.I, dosen dari prodi Ekonomi dan Perbankan Islam adalah sebagai pemateri pertama dan Meika Kurnia Puji RDA., M.Si, Ph.D, sebagai pemateri ke dua serta Dyah Fikanti, S.E, M.M sebagai moderator.
Pada sesi pertama Aqidah Asri mengatakan “Sebagai pengusaha muda kita harus memiliki inspirasi kesuksesan seperti Rasulullah SAW, beliau adalah pedagang dan marketer yang menguasai 17 negara. Pada saat beliau berusia 17 tahun beliau menjadi pemimpin untuk perdagangan keluar negeri. Cara yang dapat dilakukan untuk memulai perdagangan tanpa modal yaitu dengan memulai strategi menjualkan barang  orang lain. Salah satu cara lain untuk memulai bisnis yaitu memiliki prinsip berdagang seperti Rasulullah SAW. Pertama, Allah, merupakan the ultimate stakeholder dan yang ke dua yaitu harus memiliki tanggung jawab dan responsibilitas.” Selanjutnya beliau juga mengemukakan “Saat ini Traditional Marketing System sudah mulai tertinggal, seiring dengan perubahan dan perkembangan teknologi yang ada, yang mana saat ini untuk memulai sebuah bisnis tidak perlu biaya yang tinggi, model bisnis saat ini ialah Online Business dengan cara  memasarkan barangnya di jejaring sosial seeperti Instagram, Facebook, dan lain-lain. Apabila ingin membuka usaha baru, maka mulailah dengan membangun toko online sendiri.”
Selanjutnya, pada sesi kedua Meika Kurnia menyampaikan “Jika ingin menjadi wirausahawan yang unggul maka seseorang  harus menjadi orang yang cepat atau FAST. FAST ialah fathonah, amanah, siddiq dan tabligh. Fathonah ialah cerdas jika ingin menjadi pengusaha sukses maka seseorang dituntut untuk cerdas atau berilmu,  seseorang harus mengedepankan pengetahuan dan informasi yang sedang berkembang serta mencari cara untuk mendapatkan inovasi terbaru. Salah satu contoh inovasi terbaru ialah Go-Jek yang memberikan layanan jasa melalui teknologi informasi. Yang kedua yaitu  Amanah adalah dapat dipercaya, dimana seorang pengusaha muslim harus menjadi pribadi yang harus dapat dipercaya dimana kualitas produk dan kualitas layananya harus dapat dipercaya oleh konsumen yang tidak memiliki unsur penipuan. ketiga Siddiq atau jujur produsen barang atau pelaku wirausaha harus memiliki atau menanam sikap kejujuran dalam segala transaksi yang digunakan, dan yang terakhir yaitu tabligh atau menyampaikan. Kebanyakan UMKM di Indonesia melakukan default atau kelalaian, yang menyebabkan usahanya tidak selalu berjalan optimal. Sebagai akademisi maupun mahasiswa kita bertugas untuk memperbaikinya, kita harus inovatif dalam melihat peluang apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen lalu action.” (TA/MY/OM)