Donor Darah Dalam Rangka PembukaanTarbiyah Fair 2017

Februari 15, 2017, oleh: superadmin


Pada tanggal 14 Febuari 2017 beberapa waktu yang lalu ini Himpunan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HIMA PAI UMY) baru saja mengadakan serangkaian acara yang mana pada tanggal tersebut merupakan acara pembukaan Tarbiyah Fair 2017.  Didalam rentetan acaranya terdiri dari donor darah, seminar nasional pendidikan, seminar kewirausahaan, lomba-lomba, dan ditutup dengan kegiatan bakti sosial, dimana  kegiatan ini akan diselenggarakan di daerah Kulon Progo Yogyakarta. Pada acara pembukaan ini, dihadiri oleh Bapak Naufal Ahmad Rijalul Alam, MA. selaku Sekretaris Prodi DIEFIS UMY dan Bapak Dr. H. Abdul Madjid, M. Ag. Selaku KA. Prodi DIEFIS UMY. Kegiatan ini banyak mengundang minat para mahasiswa, dosen maupun karyawan UMY, sehingga mereka ikut berpartisipasi dalam acara tersebut terlebih lagi para peserta yang sebelum acara telah mendaftarkan dirinya untuk mendonorkan darah kepada yang membutuhkan.
Sebelum acara donor darah ini dilakukan para peserta diwajibkan untuk mengecek kesehatannya terlebih dahulu kepada para petugas donor darah dari Palang Merah Indonesia (PMI), tujuannya agar mengetahui kesehatan serta HB para pendonor darah dan mengetahui golongan darah yang akan didonorkan tersebut, jika tidak diperiksa terlebih dahulu yang dikhawatirkan akan menimbulkan penyakit bukan malah menyehatkan bagi para peserta pendonor darah. Setelah para peserta pendonor darah dikatakan layak atau dapat mendonorkan darahnya maka tahap selanjutnya mereka diposisikan ditempat yang telah disediakan para panitia dan petugas PMI untuk masing-masing diambil darahnya. Tidak banyak dari para pendonor yang memejamkan matanya sebelum jarum suntik dimasukkan ke tangan mereka, ketika ditanya mengapa demikian, jawab mereka tidak lain karena takut terhadap jarum suntik dan mulai membayang-bayangkan sakitnya ketika jarum suntik disuntikkan kedalam tangan mereka.
Terlepas dari itu semua, kami sangat menghargai dan mengaspirasi usaha ara peserta atau relawan yang sangat mulia tersebut. Oleh karena itu ketika para peserta pendonor darah telah selesai mendonorkan darah mereka, selanjutnya para panitia memberikan apresiasi berupa bingkisan yang didalamnya terdapat amunisi untuk menggantikan darah yang telah didonorkan tersebut. Tak lupa pula para panitia menyampaikan ucapan terima kasih karena telah berpartisipasi untuk mendukung acara tersebut.
Tidak semua para peserta pendonor darah ketika dicek kesehatannya hasilnya sehat dan layak mendonorkan darahnya. Ketika lolos dalam tahap pengecekan kesehatan tahap selanjutnya adalah mendonorkan darahnya, namun selesai mendonorkan darahnya salah satu peserta malah jatuh sakit, beliau awalnya mengeluhkan sakit kepala yang teramat sangat sakit, ketika ditanya salah satu panitia jawaban dari pendonor tersebut sontrak saja mengagetkan panitia ternyata pendonor tersebut belum sarapan pagi dan nekat mendonorkan darahnya sehingga beberapa menit kemudian pendonor tersebut muntah sebanyak 3 kali ketika selesai mendonorkan darahnya. Kemudian para panitia langsung bergerak cepat untuk merawat salah satu pendonor yang sakit tersebut. Melihat dari situasi ini, kami menghimbau untuk para calon pendonor darah sebelum mendonorkan darahnya diusahakan makan pagi atau sarapan terlebih dahulu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (Wahyu-HIMAPAI)